Translate

7/01/2019

BNP2TKI Jalin Silahturahmi Pensiunan dan Alumni Lewat Acara Halal Bihalal

Pensiunan dan Alumni BNP2TKI berfoto bersama dalam acara Halal Bihalal dan Silahturahim di Auditorium BNP2TKI, Minggu (30/06/2019).

Jakarta, BNP2TKI (1/7/2019) -- Tawa dan canda mewarnai Minggu pagi yang cerah di Auditorum Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jakarta. Terlihat para pensiunan dan alumni BNP2TKI berkumpul bersama dalam acara Halal Bihalal dan Silahturahim Pensiunan dan Alumni BNP2TKI, Minggu (30/06/2019). Acara dihadari sekitar 85 orang, termasuk kedua mantan Kepala BNP2TKI, Moh Jumhur Hidayat dan Gatot Abdullah Mansyur, juga mantan Sekretaris Utama, Edy Sudibyo. Hadir pula Sekretaris Utama BNP2TKI saat ini, Tatang Budie Utama Razak dan Deputi Perlindungan, Anjar Prihantoro.

Dalam sambutannya, Tatang Razak yang hadir mewakili Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, mengucapkan terimakasih atas kehadiran para pensiunan dan alumni BNP2TKI, dirinya berharap forum silaturahmi tersebut akan terus berjalan hingga menjadi sebuah keluarga yang besar. Walaupun katanya, BNP2TKI akan menjadi kenangan dalam beberapa bulan ke depan. “BNP2TKI saat ini yang akan berubah menjadi badan baru,” ucapnya.

“Tidak lama lagi BNP2TKI akan berubah secara fundamental, salah satunya bidang seabased yang juga akan masuk dalam perlindungan di badan baru. Inilah yang menjadi tantangan BNP2TKI saat ini,” ungkap Tatang Razak.

Sementara, Edi Sudibyo selaku Ketua Paguyuban Pensiunan dan Alumni BNP2TKI dalam sambutan, mengungkapkan bahwa para pensiunan dan alumni BNP2TKI sudah berupaya memberikan yang terbaik bagi BNP2TKI. “Masing-masing yang hadir pada saat ini pernah memerankan perannya masing-masing dalam bertugas di BNP2TKI yang kiranya itulah yang bisa dilakukan pada masanya,” ungkap Edi Sudibyo, mantan Sekretaris Utama era tahun 2007 s.d 2015.

Mantan Kepala BNP2TKI, Gatot Abdullah Mansyur juga menyampaikan kesan-kesannya selama bertugas di BNP2TKI dan memimpin doa bagi para pensiunan dan alumni BNP2TKI.

“Saya hanya kurang-lebih sembilan bulan bertugas di BNP2TKI, tapi itu sangat berkesan dan menyenangkan bagi saya. Dengan segala dinamikanya, saya ingat bagaimana hiruk-pikuknya proses penempatan Pekerja Mingran Indonesia (PMI) di negara-negara Timur Tengah pada saat itu. Makanya saya sangat senang dan surprise saat mendapatkan undangan menghadiri acara ini,” tutur Gatot.

Acara yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB ini diadakan oleh Paguyuban Pensiunan dan Alumni BNP2TKI yang diketuai oleh Edy Sudibyo.

“Dengan kegiatan ini, kita bisa saling menyapa dan berbagi pengalaman-pengalaman di masa lalu saat masih mengabdi di masa-masa awal berdirinya BNP2TKI. Semua orang menjalankan perannya masing-masing dengan kekhasannya masing-masing pula, di tengah persoalan-persoalan yang ada. Berkat rahmat Allah Swt dan disertai semangat bersama untuk menyelesaikan tugas-tugas dan persoalan-persoalan yang ada, maka itu semua bisa dilalui dan mencapai prestasi. Karena itu, tidak lupa saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Sekretaris Utama BNP2TKI, panitia pelaksana, dan kawan-kawan atas kerja kerasnya, sehingga kegiatan ini bisa berlangsung dengan baik,” tutup Edy.

Kegiatan ini berlangsung dengan penuh kekeluargaan dan diwarnai dengan saling bertukar cerita, baik cerita masa lalu maupun cerita masa kini yang tengah dialami masing-masing. Ada pula penayangan video berupa kumpulan foto yang mengabadikan momen kebersamaan dari awal BNP2TKI berdiri hingga saat ini. Terlihat para pensiunan dan alumni bersorak saat muncul foto yang memiliki kenangan tersendiri bagi masing-masing orang.

Suasana seru dan menyenangkan juga nampak dari video yang mempertunjukkan berbagai kegiatan Paguyuban Pensiunan dan Alumni BNP2TKI yang telah dilakukan selama ini. Acara ini diakhiri dengan pembagian doorprize, berfoto dan bernyanyi bersama, juga saling bersalaman. *** (Humas/Berita: May/Foto: DH dan cie/Video: Lily).

Sumber:https://bp2mi.go.id/berita-detail/bnp2tki-jalin-silahturahmi-pensiunan-dan-alumni-lewat-acara-halal-bihalal

1/14/2019

One Chanel Dikhawatirkan Munculkan Monopoli Pengiriman TKI

Senin 14 Jan 2019 22:32 WIB
Red: Joko Sadewo

Sejumlah tenaga kerja wanita Indonesia berada di mes penampungan, di KBRI Abu Dhabi (ilustrasi) 
Foto: Antara/Yudhi Mahatma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan sistem satu kanal atau one channel model terhadap pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, disebut tidak akan memunculkan monopoli. Hal ini karena model ini akan tetap melibatkan banyak pihak.

Dirjen Binapenta, Maruli Apul Hasoloan, mengatakan dalam one channel model akan melibatkan berbagai pihak. "Selain Kemenaker, juga akan terlibat Kadin, Kementerian Luar Negeri dan organisasi-organisasi perusahaan yang selama ini melakukan pengiriman TKI. Jadi tidak benar kalau akan ada monopoli," kata Maruli, Senin (14/1).

Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Kementerian Tenaga Kerja RI dengan Komisi IX DPR, Senin (14/1), membahas kebijakan sistem satu kanal atau one channel model terhadap kebijakan pengiriman TKI Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, one channel model sesuai ketentuan Kepmenaker 291/2018.

Rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Daulay. Sedangkan dari Kemenaker hadir Sekjen Kemenaker Khairul Anwar, Dirjen Pembina Tenaga Kerja dan Perluasan Tenaga Kerja (Binapenta) Maruli Apul Hasoloan.

Pemerhati Pekerja Migran, Benhard Nababan yang juga hadir dalam RDP tersebut tetap khawatir dengan kebijakan one channel model ini. Sistem ini dikhawatirkan membuat perusahaan penempatan Pekerja Migran Indonesia menjadi tidak kompetitif, bahkan cenderung monopoli.

"Selain itu terjadi persaingan usaha tidak sehat di kalangan perusahaan penempatan pekerja Migran Indonesia, terutama bagi yang bukan anggota APJATI," kata Benhard.

Lebih jauh, ia mendesak pemerintah bisa menjamin perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam penempatan satu kanal. Pemberian hak kepada satu asosiasi, kata dia, rentan dengan praktek-praktek KKN.

"Sebaiknya pemerintah mempertimbangkan lagi, agar tidak dinilai sebagai bentuk kegagapan dalam menyediakan lapangan kerja di dalam negeri," kata Benhard.

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Saleh Daulay, mendesak Kemenaker untuk meningkatkan sosialisasi terkait kebijakan one channel model ini. "Sosialisasi ini sangat penting supaya kebijakan ini dapat diterima secara luas, termasuk untuk menghindari isu praktek monopoli oleh pemangku kepentingan, baik swasta maupun pemerintah," katanya Saleh.

Sumber: https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/19/01/14/plbo3m318-one-chanel-dikhawatirkan-munculkan-monopoli-pengiriman-tki